selamat datang di Blogs saya

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blogs Saya

Sabtu, 28 Juni 2008

pondasi dangkal


PONDASI

Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung diatas tanah, untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut PONDASI, jadi pondasi adalah bangunan sub struktur dibawah tanah yang berfungsi sebagai:
1. mendukung seluruh berat dari bangunan .

2. meneruskan beban yang didukung ke tanah dibawahnya.

3. menstabilkan beban.

Untuk membuat pondasi maka diperlukan adanya pekerjaan gakian tanah, hal ini dilakukan karena pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal +/- 50 cm adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik, oleh karena itu pada dasar pondasi tidak boleh diletakkan lapisan tanah humus ini. Untuk menjaga kstabilan pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang besar, dasar pondasi harus diletakkan lebih dari 50 cm didalam permukaan tanah sampai mencapai lapisan yang keras. Lebar galian tanah pondasi dibuat secukupnya asal bisa untuk memasang pondasi, karena tanah yang sudah terusik akan berubah sifat maupun kekuatannya.
Prinsip kerja dari pondasi adalah seperti ujung pensil, kalau ujungnya lancip ditekan pada telapak tangan akan terasa sakit, dan lebih mudah masuk kudalam daging, sedang jika ujungnya tumpul akan terjadi sebaliknya. Pada pondasi hal demikian juga berlaku, jika lebar dasar pondasi lebarnya kecil maka daya dukung pondasi nya kecil sehingga bangunan lebih mudah ambles, sebaliknya jika dasar pondasi mempunyai lebar yang besar maka daya dukungnya juga besar sehingga bangunan tidak medah ambles didalamnya. Sehingga makin berat bangunan yang didukung makin besar daya dukng tanah yang diperlukan sehingga lebar dasar pondasi juga makin besar.
Beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban2 diatasnya Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk
Untuk memenuhi syarat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dalam pekerjaan pondasi:
1. dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
2. harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras, sebagian pada tanah lembek.
3. pondasi harus dipasng menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan dibawah kolom2 pendukung yang berdiri bebas.
4. apabila digunakan pondasi setempat, pondasi2 itu harus dirangkai satu dengan balok pengikat (balok sloof).
5. pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat menahan gaya2 yang bekerja padanya terutama gaya desak.
6. apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang sama.

Dilihat dari sistim penyaluran ada tiga jenis pondasi:

1. pondasi setempat ; penyaluran beban dengan sistem titik.

2. pondasi memanjang : penyaluran beban dengan sistem garis/beban merata.

3. pondasi bidang : penyaluran beban dengan sistem bidang.


Macam pondasi

a. pondasi umpak;

umumnya dipakai pada bangunan sederhana yang terbuat dari rangka kayu dengan dinding dari papan. Pondasi umapak dapat dibuat dari bahan2 sebagai berikut
a. pasangan bata yang disususn bertingkat. b. Pasangan batu kali.
c. Cor beton tidak bertulang.

d. Batu alam yang dibentuk menjadi umpak.
b. pondasi menerus.

Pondasi menerus atau juga disebut pondasi langsung banyak dipakai pada bangunan tidak bertingkat, untuk seluruh panjang pondasi jenis ini mempunyai ukuran yang sama dan terletak pada kedalaman yang sama, oleh karena itu untuk membuatnya diperlukan galian tanah kemudian dipasang profil2 untuk memperoleh bentuk yang diinginkan.
Pondai menerus harus dipasang diseluruh tembok penyekat ruangan dan dibawah kolom2 pendukung yang berdiri bebas. Apabila pada tembok penyekat terdapat lobang untuk pintu/jendela dibawahnya tetap diberi pondasi.
Untuk mendukung beban yang lebih besar, bahan pondasi yang dapat dipakai dan banyak dipakai adalah pasangan batu kali, batu kali ini akan menjadi satu kesatuan yang erat dan kuat dengan adukan perekat dari campuran 1 kpr : 1 Pc : 2
Psr , atau 1 Pc : 5 Psr. Sebelum pasangan batu kali, bagian bawahnya diberi urug pasir setebal 20 cm dan batu kosongan 1 lapis, setelah pasangan batu kali dipasang kemudian lobang sisa kanan kirinya diurug.
c. pondasi setempat

sering dijumpai pada bangunan yang mempunyai kedalaman tanah keras lebih dari 1,5 m, sehingga pondasi menerus sangat mahal dan tidak efisien lagi, untuk kondisi ini dapat dipakai pondasi yang dibuat dibawah kolom2 sehingga pondasi uatamanya adalah yang mendukung kolom2 ini.
Pada pondasi setempat masih perlu adanya pondasi menerus, tapi fungsinya tidak mendukung beban, melainkan untuk tumpuan mencor balok sloof, ukuran dan bentuk lebih kecil dari pondasi setempat dan kedalamannya tidak perlu sam dengan pondasi setempat.
PEMILIHAN PONDASI

Pemilihan pondasi perlu mempertimbangkan

A Faktor tanah

1. struktur tanah (macam tanah)

2. kekuatan tanah.(σt)

3. kedalaman ( t ) yang dipilih

4. letak permukaan air tanah. B. Faktor beban.
1. Jumlah lantai.

2. tinggi bangunan.

3. besarnya/panjang bentang.

Penentuan macam pondasi dan model pondasi terutama didasarkan pada kemudahan pengerjaan dan efisiensi, letak daya dukung tanah merupakan faktor utama umtuk menentukan macam dan model. Dibawah ini adalah tabel model pondasi yang dipilih sesuai dengan kedalaman daya dukung tanah

Kedalaman (σt) 1,5m 2.0m 3,0m 5,0m >5,0m
Model pondasi - staal

- foot plate footplate Footplte sumuran sumuran Tiang pancang

Bore pile

GAMBAR KONSTRUKSI PONDASI

teknologikonstruksi

PENGERTIAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

Pengertian Teknologi Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain sebagainya.
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Kalau kita bandingkan penguasaan Teknologi Konstruksi Baja dengan Konstruksi Beton secara umum dapat kita ketahui, bahwa berdasarkan pengalaman selama ini bahwa teknologi pembuatan konstruksi beton lebih banyak dikuasai oleh bangsa kita, apabila dibandingkan dengan teknologi baja, hal ini dikarenakan bahwa semua unsur material pembuat beton banyak tersedia di Pulau Jawa, karena itu maka nilai rating konstruksi beton kita tetapkan dengan nilai 5, sedangkan untuk konstruksi baja kita tetapkan dengan nilai 3.
Selanjutnya kalau kita berikan penilaian terhadap keahlian konstruksi, maka dapat kita ketahui dengan jelas bahwa banyaknya tenaga terampil dan tenaga ahli yang bergerak dibidang pembuatan konstruksi beton lebih banyak dan lebih mudah ditemukan bila dibandingkan dengan, tenaga terampil dan tenaga ahli dibidang konstruksi baja, jadi dapat kita simpulkan disini bahwa nilai rating untuk konstruksi beton pasti lebih tinggi bila dibandingkan dengan konstruksi baja, karena itu kita putuskan nilai untuk beton kita ambil 5 dan untuk konstruksi baja kita ambil nilai 3.

DIVERSIFIKASI BAHAN DAN TEKNOLOGI
Maksud dan tujuan diversikasi dan teknologi.
• Pemanfaatan/pengembangan terhadap bahan dan teknologi pelaksanaan, baik yang baru maupun hasil pengembangan yang lama untuk mengatasi kendala yang dihadapi, misalnya dana, sumber daya manusia, bahan, peralatan, cuaca, lalu lintas, geografi, dan kendala alam lainnya
• Pencarian Solusi
Perlu mencari alternatif selain metode konversional yang ada yaitu diversifikasi bahan dan teknologi pelaksanaan
• Pengkajian
Karena menyangkut sesuatu yang "baru", maka pengkajian mutlak dilakukan sebelum diterapkan secara umum
>Usaha diversifikasi dilakukan secara :
 Langsung : secara aktif memulai, menyelidiki dan mengajurkan pemakaiannya, misalnya Asbuton.
 Tidak langsung : usulan dari pemasok untuk diteliti, dan dievaluasi, kemudian memberikan rekomondasi pemakaiannya
>Kegiatan diversifikasi meliputi :
• Bidang Bahan.
• Bidang Teknologi Konstruksi
PROSEDUR PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN MATERIAL YANG BARU
• Mengkaji permasalahan yang dihadapi
• Menetapkan kebutuhan dalam pemecahan masalah
• Memilih teknologi atau material yang baru yang relevan dengan kebutuhan
>Melaksanakan pengkajian dengan tahapan sebagai berikut :
• Studi literature
• Percobaan laboratorium
• Percobaan lapangan skala penuh
>Melakukan evaluasi melalui 3 (tiga) sudut peninjauan yaitu
• Sudut teknik
• Sudut ekonomi
• Sudut amdal
>Pengambilan keputusan
• Tidak diterapkan
• Perlu pengkajian lebih lanjut
• Penerapan secara umum