selamat datang di Blogs saya

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blogs Saya

Rabu, 27 Agustus 2008

metode penelitian jerami padi sebagai bahan pengisi batako

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Dalam melakukan penelitian/research diperlukan suatu tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.
Ada 2 tempat penelitian yaitu:
a. Pembuatan benda uji berupa batako tidak berlubang di Laboratorium Beton Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan.
b. Pengujian kuat tekan batako tidak berlubang dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutarmi No.36 A Kentingan Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini direncanakan pada bulan Februari 2008 – Agustus 2008.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode eksperimen. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh suatu perlakuan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini benda uji dibuat dengan menambahkan bahan tambah jerami padi sebagai pengisi dalam adukan batako tidak berlubang, kemudian batako diuji kuat tekannya pada umur 28 hari yang dimungkinkan batako sudah mencapai nilai kuat tekan maksimum. (SK SNI 03-2834-1993).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Ada dua macam populasi yaitu populasi tak terhingga dan populasi terbatas. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah populasi terbatas.
Sampel yang digunakan adalah 60 buah batako tidak berlubang pada umur 28 hari. Sampel tersebut terdiri dari:
1. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen tanpa penambahan jerami.
2. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 4 cm x 5 cm x 25 cm.
3. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 4 cm x 10 cm x 25 cm.
4. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 4 cm x 15 cm x 25 cm.
5. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 5 cm x 30 cm.
6. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 10 cm x 30 cm.
7. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 15 cm x 30 cm.
8. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 5 cm x 35 cm..
9. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 10 cm x 35 cm.
10. 4 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dan penambahan jerami yang dicetak dengan dimensi 5 cm x 15 cm x 35 cm.






D. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil uji kuat tekan terhadap sejumlah benda uji berupa batajer umur 28 hari.
2. Teknik Mendapatkan Data
Untuk memperoleh data mengenai kuat tekan dilakukan uji tekan dengan mesin desak dengan kapasitas 2000 KN (2,105 Kg). Objeknya adalah batako tidak berlubang dengan bahan tambah jerami padi berupa 5 buah batako tidak berlubang dengan campuran 7 pasir, 1 semen dengan berbagai variasi bentuk dimensi cetakan jerami. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitan ini direncanakan melakukan beberapa tahapan kerja yang diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap I
Mempersiapkan peralatan dan bahan, yang meliputi pemeriksaaan ketersediaan peralatan melakukan penyediaan alat cetak batako, termasuk didalamnya melakukan pengujian bahan.
b. Tahap II
Tahap pembuatan campuran (mix design) batako dengan 10 variasi, diteruskan pembuatan adukan batako, dilanjutkan dengan pembuatan benda uji dengan bahan tambah berupa jerami padi.
c. Tahap III
Perawatan dari beda uji batako membiarkannya kering secara terbuka dalam ruangan selama 28 hari.
d. Tahap IV
Analisis berat jenis batako dan daya sera air kemudian dilakukan pengujian kuat tekan batako.


e. Tahap V
Analisis terhadap hasil yang diperoleh dari kuat tekan batako dengan bahan tambah jerami padi untuk mengetahui nilai-nilai yang diperlukan untuk pembuatan kesimpulan tentang rumusan masalah yang disajikan.
f. Tahap VI
Menarik kesimpulan dari hasil analisa data penelitian.
Secara sistematis tahapan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Beton PTS/Bangunan PTK dan Laboratorium Bahan dan struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutarmi No.36 A Kentingan Surakarta.
1) Persiapan Alat dan Bahan
a) Alat yang Digunakan
Semua alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini telah tersedia di Laboratorium Beton, PTS/Bangunan PTK Universitas Sebelas Maret Surakarta. Alat-alat yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu alat uji bahan dan alat pembuatan batako tidak berlubang.
b) Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian antara lain adalah:
(1) Bahan pengikat menggunakan semen Gresik tipe I.
(2) Pasir menggunakan pasir dari Kaliworo Klaten.
(3) Bahan tambah menggunakan jerami padi dari daerah Kampus V UNS.
(4) Air dari PDAM Kota Surakarta.
2) Pengujian Kuat Tekan
Benda uji yang digunakan dalam pengujian ini adalah batako tidak berlubang dengan dimensi 10 cm x 20 cm x 40 cm sebanyak 5 buah untuk tiap perlakuan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kuat tekan batako tidak berlubang sudah memenuhi mutu yang direncanakan. Pengujian ini menggunakan mesin desak (compression testing machine) merk Controls dengan kapasitas 2000 KN (2, 105 Kg).
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan bahan tambah jerami padi terhadap kuat tekan batako tidak berlubang yaitu dengan analisis regresi. Namun sebelumnya diuji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji Linearitas.

1. Uji Pasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Data
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data-data pada varabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menurut (Sudjana, 1996: 466-467) adalah uji normal Liliefors. Adapun prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menentukan kuat tekan rata-rata
2) Menentukan simpangan baku (S)

Dengan:
X1 = Sifat mekanik benda uji (kg/cm2)
XM = Sifat rata-rata benda uji (kg/cm2)
n = Jumlah benda uji
Mengubah statistik sifat mekanik benda uji (X1, X2, X3,… XN) menjadi bilangan baku (Z1, Z2,… ZN)

(Sumber: Sudjana, 1991: 467)
dengan:
Z1 = bilangan baku
X1 = sifat mekanik benda uji (kg/cm2)
Xm = sifat mekanik rata-rata benda uji (kg/cm2)
3) Menghitung peluang F(Z1)
4) Menentukan S(Z1)

(Sumber: Sudjana, 1996 : 146)
5) Menghitung selisih antara F(Z1), kemudian menentukan harga mutlaknya.
6) Menentukan Lo, dimana Lo merupakan harga terbesar diantara harga-harga mutlak.
Membandingkan Lo dengan nilai kritis Ltab untuk taraf nyata  yang dipilih, hipotesis diterima jika Lo < Ltab.
b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya data pada variabel terikatnya, sehingga didapatkan gambaran tentang ada tidaknya keterikatan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1996 : 332):

Keterangan:
F1 = Harga keberartian
F2 = Harga linearitas
S2reg = Varians kuadrat regresi
S2res = Varians kuadrat residu/sisa
S2TC = Varians kuadrat tuna cocok
S2e = Varians kuadrat galat/kekeliruan

Kriteria:
F1 > Ftab = Arah regresi berarti
F1 < Ftab = Arah regresi tidak berarti
F2 > Ftab = Arah regresi tidak linier
F2 < Ftab = Arah regresi linier
Apabila didapatkan hasil uji adalah (F2 > Ftab) sehingga regresi tidak linier maka harus dicari model regresi nonlinier, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1996: 331) : “Sebagaimana namanya mengatkan, dipakai untuk menguji kelinieran regresi, yakni menguji apakah model linier yang telah diambil itu betul-betul cocok dengan keadaan ataukah tidak.

2. Uji Hipotesis
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan bahan tambah jerami padi terhadap kuat tekan batako tidak berlubang yaitu dengan analisis regresi.
Analisis ini merupakan gambaran dari variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan dengan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang ada. Dalam penelitian variabel bebas adalah besarnya volume penambahan jerami padi, sedangkan variabel terikatnya adalah kuat tekan batako tidak berlubang.
Bentuk umum dari persamaan regresi terdiri dari dua golongan yaitu linier (polinom pangkat satu) dan non linier (polinom pangkat lebih dari satu). Mengenai bentuk umum dari persamaan regresi seperti terlihat dalam persamaan-persamaan dibawah ini:
Persamaan linier
Yc = a + bx
Persamaan polinom pangakat dua
Yc = a + bx + cx2
Persamaan polinom pangkat tiga
Yc = a + bx + cx2 + dx3
Persamaan polinom pangkat k (k  2)
Yc = a0 + a1x + a1x2 + a1x3 + … + akxk
Untuk menghitung konstanta a (a0, a1, …) b, c, d, maka diperlukan persamaan normal dari tipa-tiap persamaan garis regresi tersebut. Persamaan normal untuk tiap-tiap persamaan garis regresi adalah sebagai berikut:
a. Persamaaan normal linier


b. Persamaan nominal polinom pangkat dua



Keterangan:
Y = Variabel terikat (kuat tekan batako tidak berlubang)
X = Variabel bebas (variasi penambahan jerami padi)
a0, a1, …, ak, b, c, d = konstanta.

1 komentar:

Neva triwahyudi mengatakan...

Apakah jenis pasir mempengaruhi perbandingan campuran semen dan pasir? Bagaimana menguraogi kadar garam pada pasir laut sehingga baik digunakan untuk pembuatan batako? Trim's